Industri Morowali Bangun Klaster Baterai EV

IMIP Sulteng

Industri Morowali atau PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melakukan ekspansif bisnisnya yang berada di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah membangun Pabrik yang memproduksi komponen baterai kendaraan listrik (EV) dalam mendukung pemerintah. investasi yang telah di gelontorkan perusahaan ini sebesar US$ 10,20 miliar atau sekitar Rp 147 triliun. Sebelumnya Perusahaan ini telah membayarkan pajak dan royalti kepada pemerintah pada tahun 2020 mencapai Rp 5,38 triliun.

CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) , Alexander Barus memberikan penjelasan mengenai ekspansif bisnis dari Industri Morowali , ia mengatakan bahwa saat ini IMIP telah memiliki 3 klaster. klaster pertama yang di miliki perusahaan IMIP adalah stainless steel , proses ini merupakan pengolahan biji nikel menjadi bahan Nickel Pig Iron (NPI) dan stainless steel. tahapan ini memiliki 44 lines tungku smelter NPI sehingga kapasitas produksi dari stainless stell mencapai 3 juta metrik ton (MT) per tahun ,  kapasitas produksi hot rolled coil 3 juta ton per tahun, dan cold rolled coil 0,5 juta ton per tahun.

industri morowali park sulawesi tenggara

Dalam kegiatan webinar dengan tema Mineral for Energy , ia memaparkan ” Untuk Perusahaan ini nantinya akan ada 3 klaster , pada klaster stainless steel merupakan base dari bahan baku nickel. pada satu tempat merupakan yang terbesar di dunia.” kemudian , pada klaster kedua nantinya ada tahapan carbon steel. hal ini merupakan permintaan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada saat melakukan kunjungan kerja ke PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Untuk klaster carbon steel dapat memproduksi sebanyak  3,5 juta ton per tahun  , Perusahaan IMIP akan mengeluarkan dana investasi sebesar US$ 1,1 miliar. Dengan di bangun nya klaster ini , akan dapat membuka lapangan pekerjaan baru dengan daya serap tenaga kerja mencapai 5.000 orang. ” Dalam melakukan Saving Devisa , Indonesia menggunakan bahan baja sebagai solusi , kita akan membangun untuk memenuhi permintaan kebutuhan baja dalam negeri.” untuk tahapan terkakhir ada klaster komponen baterai.

Tahap Klaster komponen baterai ini membantu pemerintah dalam memproduksi katoda baterai untuk kendaraan listrik. Masih di lakukan pembangunan untuk tahapan terakhir ini guna mendukung energi bersih dan terbarukan. Klaster komponen baterai di dukung oleh berbagai stakeholder antara lain PT Huayue Nickel Cobalt , PT QMB New Energy Material , PT Fajar Metal Industry , dan PT Teluk Metal Industry. Pembangunan klaster ketiga ini menghabiskan dana investasi sebesar US$ 3 miliar , dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 5.000 orang.

Kamu bisa mempelajari tentang teknik industri atau bisa memilih berbagai jurusan yang sesuai dengan minat bakat di kampus terbaik semarang

Untuk informasi Mengenai dunia industri yang lainnya bisa di Cek di https://industri.blog.unisbank.ac.id/

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published.